Nyanyian Diam Sendiri
Filed under: Sunyinya Waktu |
Apa kabar, Han?
Perjalanan tak pernah mudah, ada awal, namun entah di mana akhir. Memang kadang beristirahat, menghela nafas, menghitung bekal.
Mendungkah di sana?
Jejak, banyak sudah yang tertinggal, sekali waktu ditengok. Lain kali, diulang lagi, disambangi tempat-tempat yang sama.
Bagaimana komposisi awan?
Kilasan peristiwa muncul saat beristirahat. Berkelebat, berebutan bersicepat, variasi kecepatan memang berbeda.
Di langit tenggara, adakah pelangi?
Beberapa melintas demikian cepat, namun lebih banyak yang bergerak lambat, sangat lambat. Detail peristiwa, menjadi begitu nyata.
Hey, aku lihat bintang berekor baru saja, kau lihat?
Harapan, masih adakah? Mengulang lagi tujuan, menjernihkan visi yang mulai baur. Mengajak bicara misi, agar terkuak yang masih sembunyi.
Di sini, bulan begitu cantik.
Seperti biasa, lebih takut untuk terus berjalan. Masa depan laksana monster penunggu yang menghalangi jalan.
Memang tidak sempurna karena ada awan tipis.
Apalagi saat bekal menipis, seperti sekarang ini. Hemat dan irit malah menambah penat, khawatir semakin tidak terkendali.
Menjadi tabir, malah indah kemudian.
Lebih senang melihat ke belakang, pada kenangan. Mengaduk ingatan, di sudut impian. Ada pelajaran di sana.
Kenapa kau diam?
Tapi perjalanan ini harus diteruskan. Pintu sudah terlihat, belum terbuka memang, tapi kunci sudah dipinjam pada tuan rumah.
Masih saja diam.
Berani bertanya, berani berjalan, berani membuka pintu dengan kunci. Cahaya oh, mandi cahaya.
Padahal aku begitu rindu.
ini curhat bukan ya? ah tapi saya lebih senang menyebutnya sebagai cerpen hihi
😆
Goop:::
terserah kamu lah
*plak*
dapet rangkaian kata dari mana jeng?
bagus banget 🙂
Goop:::
saat arisan kemaren itu lho jeung, hihi
ah ya, makasih 😀
aih, gw iri..belum bisa bikin karya yang bagus lagi. imajinasi gw musnah dicaplok raksasa yang bernama emosi.. 😥
Goop:::
ya besok bro, saat ente sudah selesai emosinya, kali aja ane yang gantian hehe
sante aja lah, smoga cepet kelar ya 😀
Opo ki 😮
Goop:::
cerpen 😎
diam..????
aku punya mantan namanya dian…!!!!
tapi,klo aku panggil DIAM..dia noleh…!!!
diamputtttt..!!!!
Goop:::
saya bersyukur ngga ngerti artinya 😆
kemudian kenapa saya bersyukur?saya kok jadi ingat quote dari eddie jordan
never look back unless you can laugh
never look forward unless you can dream 😉
Goop:::
maaf tante, edi jordan siapa sih?
sodaraan sama michael jordan?
beneran ga ngerti
Kompas Minggu kemarin memuat tentang blog yang orangnya senang menulis puisi…berarti blog ini termasuk….
Goop:::
saya ngga baca kompas minggu kemaren bu, benarkah?
Sahaya bingung… 🙄
Goop:::
udah pegangan zieb?
atau jongkok dulu sebentar 😀
[…]Hey, aku lihat bintang berekor baru saja, kau lihat?[…]
ya saya?
ini termasuk komen oneliner yang dibenci olehmu bukan..trus aq mo komen apa coba?bingung..
gini aja..
kadang saya pengen cuma berdiam diri, pengen menyendiri, tapi tetap tidak pernah bisa, karena saya terlalu sosialis buat menjadi a loner..
komen gini masuk ga?hehehe..
Goop:::
kenapa harus berdiam diri?
memang kadang sepi justru datang di saat rame…
adakah yang salah dengan diam??
Diam belum tentu pasrah…diam belum tentu menerima…
tak selamanya Diam itu salah.
*mengamati di pojokan dlm diam*
Goop:::
na… na… *bangunin ina, keknya ketiduran kasian*
😆
saya ndak peduli sampeyan mau curhat ke’, atau ini sampeyan bilang cerpen ke’ atau mau sampeyan bilang surat cinta juga.. saya ndak peduli!! yang saya peduliin itu kata-katanya itu loh ko’… KEREN ABISSSS.. ah aku iri 😦
Goop:::
haiyah bisa aja mas ikhsan eh? 😆
ini cuma meracau ko mas
aaah…
kenapa tiba tiba rindu menyeruak setelah membaca ini?
😐
😥
Goop:::
di sini mendung, mau hujan-hujanan bareng? 😳
Sayah jugak rindu…..
Goop:::
aih ohm mBell 😳
eh, bukan sama saya kan?😆paman, lagi – lagi aku moemet’z. bagaimana caranya agar rasa rindu tidak menjadi beban dari jalan hidup kita ??? perlukah kita istirahat sejenak sekedar makan mie ayam ato cuma nongkrong liatin lalu lalang sejoli yg sedang kasmaran ???
Goop:::
eh kalo yang makan mie ayam saya setuju, tapi kalo yang nongkrong ngga 😀 mending nyari makanan yang lain aja gimana
dari semua kalimat indah yg terangkai di atas…
paling suka bagian terakhir.. :
[padahal aku begitu rindu]
aaaah mengena sekali…very nice! 😉
Goop:::
terima kasih
apa lagi rindu juga hihi 😀
Ya berani berinisiatif dan menanggung risiko … perjalanan tak berujung sampai muara keabadian
Goop:::
barangkali, terus melangkah ya pak, meski mungkin terseok 😀
terima kasih pak
nyanyian diam dalam hati yg bisa mendengar dengan hati
semoga pesan hati bisa diterima oleh hati dengan hati-hati 😀
Goop:::
eh judulnya kan nyanyiam diam sendiri 😀
apa ngga hati2 baca ya, hihi
ini namanya cerpenmis alias cerita penuh misteri
Goop:::
wuah, itu genre baru ya tuan Daeng? hihi
😆
Apa kabar han?
Aku baik-baik saja
apakah disana mendung?
Disini hujan deras sekali
disini bulan begitu cantik
Iya, secantik aku ……. hahahhahahahaaha
*kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr* 😀
Goop:::
eh…
yah…
kaburrrr 😦
bagus-bagus.. pinginnya bisa nulis bagus gitu..
[biar gak dianggap sampah] 🙂
Salam kenal nggeh….
Goop:::
ah ya, salam kenal juga 😀
terima kasih sudah mampir
Diam juga merenung
Diam juga memberi arti
Diam juga berpikir
😀
Goop:::
diam itu multitafsir kan? hehe
saya jadi diajak berpikir nih…
salam kenal
Goop:::
salam kenal juga 😀
terima kasih sudah mampir
Han itu siapa??
Handoko kah?? Kok orientasi seks om Goop makin hari makin aneh..
*pantesan di Y!M sering bilang; feluk2 qq*
Goop:::
*tendang qq, cabik-cabik, blender sampai lumat*
uhm… Han itu, Hamdani bro 😛
😳
sangat puitis. dasyat. aku suka ini…
Goop:::
ah, Abang bisa aja
makasih ya Bang 😀
Aiiiii, Paman…
Masa rindu sama si Han…….. itu
Aku kemarin koq ga ngeh, ya, hehhehe.
Maaf ya, baru sadar sekarang.
Tulisan Paman ini sangat indah dan dalam
Titip salam untuk Han-han itu ya, Paman….
Setelah mendung akan hujan, setelah hujan akan muncul pelangi, bukankah gitu, paman?
Goop:::
iya ci, semoga begitu, dan terima kasih sudah meminjamkan namanya ya
diam, tak selamanya emas, tp terkadang diam adalah cara yg terbaik yg pernah ada. dan rindu itu perih djendral 😀
Goop:::
tapi saat rindu justru harus diam, benar-benar perih
😥
perjalanan? wow… itu menjadi bagian dari dinamika hidup manusia, mas goop. ketika kita diam dalam kesendirian, itu bisa jadi bahwa perjalanan hidup kita menjadi sebuah spasi untuk melakukan refleksi dan kontemplasi terhadap perjalanan hidup kita yang sudah berada pada titik kejenuhan.
Goop:::
betul sekali pak, seperti jeda dan selayaknya koma ya pak 😉
terima kasih
Aduh, Paman. Bisa aja. Perasaan aku ga pernah ngomong kayak gini deh.. 😳
*diinjek*
Goop:::
ah apa kau lupa Han? 😳
*ditendang* 😆